Untuk menjadi pemenang, tidak selalu menggunakan kekuatan fisik, tetapi dengan kesabaran, syukur, dan ikhlas justru mempunyai kekuatan luar biasa. Ketiga sifat tersebut merupakan bukti keimanan seseorang, sumber kebahagiaan, kesuksesan, dan dapat menarik kekayaan. Paling penting adalah ketiganya mampu mengantarkan pengamalnya kepada pahala yang berlimpah dan masuk surga penuh kenikmatan. Bagaimana agar supaya kita memiliki sifat sabar, syukur, dan ikhlas?Artikel akan mengungkap keutamaan dan kedahsyatan sabar, syukur dan ikhlas, kisah menakjubkan para pengamalnya, menyingkap bukti-bukti sabar, syukur dan ikhlas Nabi Muhammad SAW, serta doa-doa mustajab agar dianugerahi sifat sabar, syukur, dan ikhlasBeberapa Tuntunan Sabar Dalam Al Quran -Al Baqarah 153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
-An Nahl 127. Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.-Ar Ruum 58. Dan Sesungguhnya telah Kami buat dalam Al Quran ini segala macam perumpamaan untuk manusia. Dan Sesungguhnya jika kamu membawa kepada mereka suatu ayat, pastilah orang-orang yang kafir itu akan berkata: “Kamu tidak lain hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka.”
-Ar Ruum 59. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang tidak (mau) memahami.-Ar Ruum 60. Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamuBagaimana Menjadi IhklasRasa Ikhlas bisa berkaitan dengan kebahagiaan. Jadi jika kita bisa membuat dan mengkondisikan suasana hati kita pada posisi ikhlas maka kita akan merasa bahagia atau tenang. Pernahkan kita tiba-tiba hati kita merasa bahagia tanpa sebab apapun. Rasa itu sebenarnya diakibatkan oleh rasa Ikhlas atas apa yang kita terima baik saat karunia yang kita dapat atau musibah yang kita dapat.Selain membuat diri merasa bahagia dan tentram, apa sih manfaatnya disaat kita ikhlas? Jika kita Ikhlas kita akan merasa kita menyerahkan semua masalah kita kepada Tuhan. Doa kita akan diterima jika kita merasa ikhlas. Jadi kita sebagai manusia adalah makhluk yang lemah ini akan berubah menjadi makhluk yang kuat se alam semesta jika kita pada zona Ikhlas atau berserah diri kepada Tuhan, karena segala keinginan kita mungkin akan di kabulkan. Yang lebih kuat dari gunung adalah besi, yang lebih kuat dari besi adalah api, yang lebih kuat dari api adalah air yang lebih kuat dari air adalah angin. Yang lebih kuat dari angin adalah manusia yang ikhlas.Perlu diingat saat ditimpa suatu musibah pasti akan sulit kita ikhlas menerima apa yang terjadi kepada kita, tapi coba lag ingat dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, Setiap tangisan pasti akan ada ada sebuah senyuman. Seorang yang ikhlas akan memiliki kekuatan yang besar. Ia seakan-akan menjadi pancaran energi yang melimpah. Keikhlasan seorang dapat dilihat pula dari raut muka, tutur kata, serta gerak-gerik perilakunya yang selalu tenang dan damai.Seseorang yang selalu meratapi apa yang terjadi, menyesali kesalahan atau kekeliruan yang dibuat dan terpaku pada waktu mereka yang terbatas hanya akan merasakan kesusahan, kesengsaraan dan dan keputusasaan dengan sebuah keikhlasan menerima apa yang terjadi, akan membuat kita kembali menatap sesuatu kejadian dengan penuh pesona, terima dengan ikhlas apa yang kita miliki, apa yang terjadi, dan apa yang menimpa kita, maka tidak akan ada agi sesuatu menjadi sebuah beban.Janganlah pernah merasa terlau terhimpit, terkekang karena di dunia ini segala sesuatu pasti berubah, saat hati tidak bisa ikhlas, coba lah berdoa untuk bisa ikhlas atas ketidak ikhlasan kita. tataplah masa depan, jalanidengan penuh keikhlasan dan kesabaran, karena pasti dibalik sebuah permasalahan pasti akan muncul kemudahan. Satu hal ikhlas itu tidak berarti pasrah, ikhlas itu menerima dengan baik apa yang terjadi, dengan tetap berusaha mencapai apa yang kita inginkan.Menjadi ikhlas saat hati tidak bisa menjadi ihklas adalah tetap yang terbaik, ujian atau cobaan pasti akan terus mengalir, ikhlas menerima dan sabar menjalani adalah sebuah kunci dalam menjalani semua yang ada.Syaikh Ahmad Ibnu Athaillah berkata dalam kitab Al Hikam, Amal perbuatan itu sebagai kerangka yang tegak, sedang ruh (jiwa) nya adalah tempat terdapatnya rahasia ikhlas (ketulusan) dalam amal perbuatan. Bab tentang ikhlas adalah bab yang mutlak dan paling penting untuk dipahami dan diamalkan, karena amal yang akan diterima Allah SWT hanyalah amal yang disertai dengan niat ikhlas. Tidaklah mereka diperintah kecuali agar berbuat ikhlas kepada Allah dalam menjalankan agama.Oleh karenanya, sehebat apapun suatu amal bila tidak ikhlas, tidak ada apa-apanya dihadapan Allah SWT, sedang amal yang sederhana saja akan menjadi luar biasa dihadapan Allah SWT bila disertai dengan ikhlas.Tidaklah heran seandainya shalat yang kita kerjakan belum terasa khusyu, atau hati selalu resah dan gelisah dan hidup tidak merasa nyaman dan bahagia, karena kunci dari itu semua belum kita dapatkan, yaitu sebuah keikhlasan.Ciri-ciri dari orang yang memiliki keikhlasan diantaranya :
-Hidupnya jarang sekali merasa kecewa,Orang yang ikhlas dia tidak akan pernah berubah sikapnya seandainya disaat dia berbuat sesuatu kebaikan ada yang memujinya, atau tidak ada yang memuji/menilainya bahkan dicacipun hatinya tetap tenang, karena ia yakin bahwa amalnya bukanlah untuk mendapatkan penilaian sesama yang selalu berubah tetapi dia bulatkan seutuhnya hanya ingin mendapatkan penilaian yang sempurna dari Allah SWT.
-Tidak tergantung / berharap pada makhlukSayyidina ’Ali pun pernah berkata, orang yang ikhlas itu jangankan untuk mendapatkan pujian, diberikan ucapan terima kasih pun dia sama sekali tidak akan pernah mengharapkannya, karena setiap kita beramal hakikatnya kita itu sedang berinteraksi dengan Allah, oleh karenanya harapan yang ada akan senantiasa tertuju kepada keridhaan Allah semata.
-Tidak pernah membedakan antara amal besar dan amal kecilDiriwayatkan bahwa Imam Ghazali pernah bermimpi, dan dalam mimpinya beliau mendapatkan kabar bahwa amalan yang besar yang pernah beliau lakukan diantaranya adalah disaat beliau melihat ada seekor lalat yang masuk kedalam tempat tintanya, lalu beliau angkat lalat tersebut dengan hati-hati lalu dibersihkannya dan sampai akhirnya lalat itupun bisa kembali terbang dengan sehat. Maka sekecil apapun sebuah amal apabila kita kerjakan dengan sempurna dan benar-benar tiada harapan yang muncul pada selain Allah, maka akan menjadi amal yang sangat besar dihadapan Allah SWT.
-Tidak membedakan antara bendera, golongan, ras, atau organisasiFitrah manusia adalah ingin mendapatkan pengakuan dan penilaian dari keberadaannya dan segala aktivitasnya, namun pengakuan dan penilaian makhluk, baik perorangan, organisasi atau instansi tempat kerja itu relatif dan akan senantiasa berubah, banyak orang yang pernah dianggap sebagai pahlawan namun seiring waktu berjalan adakalanya berubah menjadi sosok penjahat yang patut diwaspadai. Maka tiada penilaian dan pengakuan yang paling baik dan yang harus senantiasa kita usahakan adalah penilaian dan pengakuan dari Allah SWT.Begitu besar pengaruh orang yang ikhlas itu, sehingga dengan kekuatan niat ikhlasnya mampu menembus ruang dan waktu. Seperti halnya apapun yang dilakukan, diucapkan, dan diisyaratkan Rasulullah, mampu mempengaruhi kita semua walau beliau telah wafat ribuan tahun yang lalu namun kita senantiasa patuh dan taat terhadap apa yang beliau sampaikan.Bahkan orang yang ikhlas bisa membuat iblis (syaitan) tidak bisa banyak berbuat dalam usahanya untuk menggoda orang ikhlas tersebut. Ingatlah, apapun masalah kita kita janganlah hati kita sampai pada masalah itu, cukuplah hanya ikhtiar dan pikiran saja yang sampai pada masalah tersebut, tapi hati hanya tertambat pada Allah SWt yang Maha Mengetahui akan masalah yang kita hadapi tersebut.Dahsyatnya BersyukurBerbagAi tantangan dan hambatan hidup yang dijumpai manusia terkadang sangat berat. Pada dasarnya semua yang terjadi tu bisa baik bisa buruk. Tinggal dari sisi mana seseorang yang memandangnya seperti apa. Jika kita melihat sisi negatifnya, maka sebagus apapun hal itu akan menjadi negatif dan bencana. Tapi jika melihatnya dari sisi positif, maka sejelek apapun itu, akan menjadi positif. Bahkan bencanapun akan menjadi anugerah.Kemampuan melihat sisi positif ini disebut bersyukur., Manusia sering mendengarnya tapi jarang ada yang bisa melaksanakannya. Rasa syukur bukan cuma di lisan. Bukan cuma dengan sedekah, tapi juga cara pandang kita. Bila kita memandang sesuatu dari sisi positifnya, maka bisa dipastikan dada kita akan dipenuhi dengan kesyukuran.Biasanya para ulama akan mengatakan, boleh jadi bencana ini adalah penghapusan dosa kita, atau kita harus tetap khusnudzon (baik sangka) terhadap Allah, pasti Allah meletakkan hikmahnya di peristiwa tersebut.Padahal nilai positif itu tak perlu kita tunggu. Saat terjadi bencana itupun, kita sebenarnya mendapatkan anugerah. Bencana alam misalnya, boleh jadi harta kita hilang begitu saja, tapi biasanya kita bisa menemukan peluang-peluang lain. Saat terjadi bencana, semua harus memulai dari nol, ini kesempatan untuk mengejar ketertinggalan.Diceritakan bahwa, Imran bin Haththan, suatu hari, masuk rumah untuk menemui istrinya. Imran adalah seorang yang buruk muka, tak ganteng, lagipula pendek, sementara itu, istrinya begitu cantik. Tatkala ia memandang istrinya, wanita itu bertambah cantik saja dalam pandangannya. Dia pun tak mampu mengekang dirinya untuk terus menatap sang istri.Lalu istrinyapun keheranan dan bertanya,”Ada apa denganmu, suamiku?” “Alhamdulillah, engkau sungguh seorang wanita yang cantik sekali,”jawab Imran spontan. “Berbahagialah, karena aku dan engkau berada dalam surga,” kata istrinya lembut.“Darimana engkau tahu itu?”, tanya Imran keheranan. Istrinya menjawab,”Karena engkau telah diberi wanita seperti aku lalu engkau bersyukur, sedangkan aku diuji dengan seorang pria seperti engkau dan aku bersabar. Sementara itu, orang yang sabar dan bersyukur, keduanya berada dalam surga”.“Bersyukurlah,niscaya kamu akan selalu bahagia menjalani hidup yang kian susah ini. Rahmat Allah senantiasa tercurah, tak ada habisnya diseluruh semesta. Jangan pernah dustakan itu. Yang penting kita tetap terus berusaha dan bersemangat melakoninya,” ujar Fulan sembari menepuk pundak saya dengan hangat.
0 komentar:
Posting Komentar